• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Warteg di Ujung Tanduk: Antara Sepi Pembeli dan Ancaman 'THR' Ormas Jeritan Warteg Kala Lebaran: Berharap Berkah, Malah Dibayangi 'Palak' THR THR atau 'THR'? Pengusaha Warteg Ketar-Ketir Jelang Lebaran Lebaran di Depan Mata, Warteg Merana

img

Kumandaba.com Selamat berjumpa kembali di blog ini. Saat Ini aku ingin membagikan informasi penting tentang Ekonomi, Sosial, UMKM, Lebaran. Informasi Lengkap Tentang Ekonomi, Sosial, UMKM, Lebaran Warteg di Ujung Tanduk Antara Sepi Pembeli dan Ancaman THR Ormas Jeritan Warteg Kala Lebaran Berharap Berkah Malah Dibayangi Palak THR THR atau THR Pengusaha Warteg KetarKetir Jelang Lebaran Lebaran di Depan Mata Warteg Merana Jangan berhenti di tengah lanjutkan membaca sampai habis.

Di tengah himpitan ekonomi yang semakin terasa, para pengusaha warung tegal (warteg) di berbagai daerah kini tengah harap-harap cemas. Pasalnya, menjelang Hari Raya Idul Fitri, mereka dihantui kekhawatiran akan adanya permintaan THR (Tunjangan Hari Raya) dari organisasi masyarakat (ormas) tertentu.

Kondisi ini tentu menjadi beban tambahan bagi para pemilik warteg yang sebagian besar merupakan pelaku usaha mikro. Pendapatan yang tidak seberapa harus terpotong lagi untuk memenuhi permintaan yang sebenarnya tidak memiliki dasar hukum yang jelas.

Seorang pemilik warteg di Jakarta, Ibu Aminah, mengungkapkan kegelisahannya. Jualan lagi sepi begini, modal juga pas-pasan. Kalau ada yang minta THR, ya bingung mau ngasih dari mana, ujarnya dengan nada khawatir.

Kekhawatiran serupa juga dirasakan oleh pengusaha warteg lainnya di berbagai kota. Mereka berharap agar pihak berwajib dapat bertindak tegas dan memberikan perlindungan kepada para pelaku usaha kecil dari praktik pemerasan semacam ini. Kami ini cuma cari makan, janganlah dipersulit lagi, imbuh seorang pemilik warteg di Surabaya.

Pemerintah daerah dan aparat kepolisian diharapkan dapat meningkatkan pengawasan dan memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai praktik pungutan liar yang mengatasnamakan THR. Dengan demikian, para pengusaha warteg dapat menjalankan usahanya dengan tenang dan fokus dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan mereka.

Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan terhadap usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari praktik-praktik yang merugikan. Diharapkan, menjelang Lebaran tahun ini dan seterusnya, tidak ada lagi pengusaha warteg yang menjadi korban pemerasan dengan dalih THR dari ormas atau pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Semoga harapan para pengusaha warteg ini dapat didengar dan diwujudkan.

Begitulah uraian mendalam mengenai warteg di ujung tanduk antara sepi pembeli dan ancaman thr ormas jeritan warteg kala lebaran berharap berkah malah dibayangi palak thr thr atau thr pengusaha warteg ketarketir jelang lebaran lebaran di depan mata warteg merana dalam ekonomi, sosial, umkm, lebaran yang saya bagikan Terima kasih atas antusiasme Anda dalam membaca selalu belajar dari pengalaman dan perhatikan kesehatan reproduksi. Bagikan postingan ini agar lebih banyak yang tahu. jangan lupa cek artikel lainnya yang menarik. Terima kasih.

Special Ads
© Copyright 2024 - Kumandaba
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads